Biografi Bu Nyai Khoiriyah Hasyim Lengkap dengan Jejak Pendidikannya – Ibu Nyai Hj. Khoiriyah Hasyim dilahirkan pada tahun 1908 M (1326 H) di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Beliau meninggal dunia di RSUD Jombang pada hari Sabtu tanggal 2 Juli 1983 M (21 Ramadhan 1404 H). Nyai Hj. Khoiriyah adalah putri pertama dari Hadratus Syaikh K.H. M. Hasyim Asy’ari dan Nyai Hj. Nafiqoh.
Biografi Nyai Khoiriyah Hasyim
Pengasuh pesantren lebih sering didengar adalah seorang tokoh laki-laki. Itulah sebabnya, peran perempuan di pondok pesantren masih belum banyak diketahui oleh masyarakat. Berikut ini akan dibahas mengenai Biografi Nyai Khoiriyah Hasyim.
Siapakah Nyai Khoiriyah Hasyim
Tahukah Anda, Nyai Khoiriyah Hasyim adalah salah satu tokoh wanita yang kehadirannya mampu mewakili para santri putri. Nyai Hj. Khoiriyah Hasyim lahir pada tahun 1908 M (1326 H) di Tebuireng, Jombang dan meninggal di Rumah Sakit Jombang pada hari Sabtu, 2 Juli 1983 M (21 Ramadhan 1404 H).
Beliau adalah putri pertama dari Hadratus Syekh K.H. M. Hasyim Asy’ari dan Nyai Hj. Nafiqoh, pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Sejak kecil, beliau terlihat aktif mengikuti pengajian ayahnya.
Beliau juga memiliki ketekunan dan kemandirian dalam hal belajar, keberanian untuk bertanya ketika beliau tidak mengerti apa yang beliau pelajari. Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari merupakan pembimbing dan pengajar utama bagi beliau.
Nyai Khoiriyah lahir dari keluarga terpelajar dan religius di dalam lingkungannya. Pengetahuan dasar agama telah dicapai dengan sangat baik. Dengan begitu, cara pandang dan perilaku beliau memiliki perbedaan yang tajam dengan mereka yang kurang dengan pengetahuan.
Pada usia 13 tahun, Nyai Khoiriyah Hasyim sudah memiliki pemikiran yang matang. Karena dasar itulah ayahnya kemudian menikahkan beliau dengan salah satu muridnya yang cerdas dan alim, yaitu KH Ma’sum Ali, mahasiswi asal Maskumbambang, Gresik.
Setelah suaminya meninggal, pada tahun 1938 Nyai Khoiriyah Hasyim menikah lagi dengan KH Muhaimin. Seorang kiai yang berilmu dan bertakwa. KH Muhaimin berasal dari Lasem, Jawa Tengah.
Pendidikan Nyai Khoiriyah
Selama berada di Mekkah, Nyai Khoiriyah melibatkan dirinya dalam dunia pendidikan dan mendirikan sebuah lembaga pendidikan bagi perempuan, yaitu Madrasatul Bannat. Selama lebih dari 20 tahun, Nyai Khoiriyah tinggal di Mekkah, tentu bukan waktu yang singkat.
Setelah kepulangannya ke tanah air Indonesia, berkat undangan Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno. Tak perlu diragukan lagi intelektualitas Nyai Khoiriyah Hasyim sangatlah mumpuni. Baik untuk penguasaan kitab kuning, manajemen pendidikan, keterampilan, dan lain-lain.
Dalam kitab Adabul Alim wa Mutaalim, Hadratussyaikh mengutip sebuah puisi yang sangat indah dan bermakna, Di Dusun Seblak, Kecamatan Diwek, Jombang, terdapat Pondok Pesantren Syafi’iyah Salafiyah Seblak yang letaknya tidak jauh dari Pondok Pesantren Tebuireng.
Sekolah itu berjarak hanya sekitar 200 meter di sebelah barat Pondok Pesantren Seblak. Pondok Pesantren yang di rintis oleh KH. Hasyim Asy’ari.
Orang mengenalnya dengan nama Pesantren Seblak sesuai dengan dusun tempat pondok itu berdiri. Pesantren yang berusia lebih dari satu abad ini didirikan oleh putri kedua Hadratusyekh KH. Hasyim Asy’ari yang akrab disapa Nyai Khoiriyah Hasyim. Bisnis
Demikian penjelasan tentang Biografi Nyai Khoiriyah Hasyim semoga bermanfaat, terimakasih.
Panggilan nyai untuk siapa?
Nyai pasangannya apa?
tokohwanita.com