Biografi KH. Muhammad Sa’id Ismail Madura

  • Bagikan
Jalan Dakwah Ulama Nusantara
Biografi KH. Muhammad Sa’id Ismail Madura

A. KH. Muhammad Sa’id Ismail Madura

KH. Sa’id Ismail terlahir pada tahun 1891 di Mekkah, Saudi Arabia, dari orang tua yang berasal dari Madura. Ayahnya bernama KH. Muhammad Ismail bin Muhammad Muqri, yang berasal dari keturunan Sunan Bonang dan Sunan Ampel, sedangkan ibunya berasal dari keturunan Sunan Giri. Hal ini menunjukkan bahwa KH. Sa’id Ismail memiliki warisan keagamaan yang kaya dan beragam dari berbagai daerah di Indonesia.

B. Perjalanan KH. Muhammad Sa’id Ismail Madura dalam Menimba Ilmu

KH. Sa’id Ismail belajar membaca dan menulis Al-Quran dari ayahnya, dan kemudian belajar di Masjidil Haram dengan Syekh Abdul Hamid Mirtad yang berasal dari Mesir. Dalam tiga tahun, pada usia 10 tahun, KH. Sa’id Ismail berhasil menyelesaikan hafalan Al-Quran di bawah bimbingan Syekh Abd Hamid Mirtad.

Setelah kembali ke Sampang, Madura, ia mendirikan Pondok Pesantren Tahfidz Al-Quran Bustanul Huffadz di Jalan KH. Asyari No. 42. Saat ini, pondok pesantren tersebut telah ditambah dengan nama Assidiyah, yang diteruskan oleh anak dan cucunya, KH. Mansur Sa’id dan KH. Ainurrofiq.

KH. Sa’id Ismail memiliki silsilah sanad qira’at dari Syekh Ibnu Jazari. Silsilah ini meliputi Abu al-Khair Muhammad al-Jazari, Abu Na’im al-Uqba, Al-Imam Zakariya al-Ansari, Nasir ad-Din at-Talbawi, Syahazah al-Yumna, Saifuddin ad-Darir, Al-Alamah Sultan al-Mizahi, Mansur bin Ali, Ali bin Sulaiman ad-Damtuhi, Ali bin al-Basyir biqalbihi al-Hanafi, Al-Alamah al-Muqri Muhammad Salih Mirdad, As-Sayid Abdurrahman al-Ahdal, Umar Abdur-Rasul, Al-Fahhamah Abu Muhammad Irtada al-Umri as-Safawi, Al-Alamah as-sayyid Abdullah Kujk, Waliduhu Ahmad Abu al-Khair, Ahmad Abdul Khaier Mirdadi, Abdurrasul al-Muqri, Syaikh ‘Abdul-hamid’ Mirdad, dan KH. Muhammad Said bin Ismail.

C. Akhir Hayat KH. Muhammad Sa’id Ismail Madura

Pada tanggal 19 Sya’ban 1945 M, KH. Muhammad Sa’id Ismail Madura meninggal dunia di Sampang, Madura. Semoga kita senantiasa dapat mendoakan beliau, dan semoga amal ibadahnya semasa hidup diterima oleh Allah SWT.

Sumber : Jalan Dakwah Ulama Nusantara

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *